Sabtu, 21 April 2012

Semua Tentang Kita


Kita adalah saya, maka saya adalah kita. Karena kita adalah IKC 43 (hueekkk!). Entah kenapa garis nasib mempertemukankan kita dalam sebuah persahabatan (anggap saja begitu). Kita dipertemukan karena kita berada dalam satu naungan almamater yang sama, di Perguruan Tinggi Negeri di Kota Hujan, meskipun dari kita ada yang sudah mengenal satu sama lain karena satu sekolah sebelumnya (SMA). Alih-alih karena tempat tinggal yang sama, kita pun dikumpulkan oleh generasi sebelumnya (sebut saja golongan tua, hahaa), yang sudah menetap sementara di kota yang juga dikenal dengan Kota Sejuta Angkot.

Kalo saya tidak salah ingat, ingatan saya tidak terlalu baik memang, tapi saya juga tidak keberatan jika dibilang buruk (loh!). Saya ingat betul (kalo tidak salah lagi) ketika masih duduk di tingkat pertama (TPB). Waktu itu, kita bisa dibilang sering sekali berkumpul, sampai-sampai teman sekamar dan sekelas saya pun sudah hafal benar ketika saya akan keluar selalu berkata “Pasti, kumpul IKC ya!” Bagi kita, IKC sudah menjadi rutinitas kesibukan yang menyenangkan di sela-sela waktu kewajiban menuntut ilmu dan kesibukan organisasi lainnya.

Kumpul IKC membuat saya bersemangat (tidak berlebihan) karena berkumpul dengan mereka adalah suatu kebahagiaan. Bahagia karena bisa mengejek satu sama lain (teteup). IKC adalah rumah kebebasan. Di sana, banyak sekali ruang toleransi bagi kita untuk bisa mengekspresikan sifat buruk tanpa harus terbebani (hahaa). Semua sifat buruk sepertinya sudah dipahami lebih, satu sama lain jika dibandingkan dengan lingkungan sosialisasi kita lainnya.

IKC 43 tidak terlepas dari setiap personilnya (ehem!). Baiklah pemirsah, let’s enjoy the slice of story (bingung mulai dari mana). Tapi inilah ingatan saya tentang mereka. “Gus, ira udah sholat belum” tanya saya sok mengingatkan. “Iya, nanti nyusul” jawab Agus tanpa dosa kala itu. Di sisi lain Diki, Anjar dan Candra, merintis karir dengan menjadi tukang parkir cendekiawan muda* (hehee). Anjar , dengan gembar-gembor keplayboyannya yang masih sangat diragukan kebenarannya (:p). Ade Aris yang piawai dengan koleksi kisah fiktifnya (Baca: suka ngibul). Keodongan  Ipit yang mengakar kuat di ingatan kita, tidak mampu ditumbangkan meski  dengan pembuktian IPK bagus dan jurusan favorit yang mampu diraihnya sekalipun. Hani dengan hordeng kesayangannya (meminjam istilah dari Cepi) yang tidak bisa  menyimpan jiwa metalnya ketika berkumpul dengan IKC 43. Cepi, pribadi baik hati dengan memberi fasilitas jalur cepat untuk kutu-kutu di rambutnya (korban tren rambut kala itu).

Kebanggaan Hadziq dengan membonceng nama besar rektor kami waktu itu. Dewi, Emil, dan Nonop adalah tiga serangkai pemilik tahi lalat, dengan tata letak yang sudah diperhitungkan dengan matang (entah oleh siapa). Iin Maena dengan koleksi gigi gingsul kebanggannya (hehee). Febi, (begitu saya memanggilnya) adalah sosok gadis dengan icon pendiam. Si kembar Diana dan Diani yang membantah habis-habisan bahwa mereka tidak mirip. Ida dan Tyas, cliquers sejati dengan setia menghadiri ketika Ungu manggung sana-sini (iya gak seh? Hehee). Dj, Miftah, dan Ninik tidak jarang mangkir ketika kumpul IKC. Bahrul, si cool, calm, and confident. Saking coolnya ketika di sapa di jalanpun enggan bergeming tanpa ekspresi (beuuhhh). Ade M yang disibuk dengan organisasi barunya. Ega, Dona, Yeyen, dan Amel yang mungkin hanya muncul ketika event mudik bareng diadakan.

The last, sebuah dialog sederhana, “Ira, lagi dimana?, lama banget seh..” gerutu kita diseberang telepon seluler waktu itu. “Bentar, lagi di jalan” jawabnya dengan penuh percaya diri, kemudian *hening* “eh, itu dia!” celetuk seseorang dari kita dengan menunjuk ke arah seberang. “Ira lama banget seh? katanya lagi di jalan” protes kita menahan kesal. “Iya, tadi lagi jalan di lorong” jawabnya masih dengan percaya diri *gubrak!*. Itu merupakan salah satu dialog yang sampai saat ini saya jadikan referensi ketika saya telat. Ya, dia adalah Omen, si penyuka Sahrukhan ini adalah ketua IKC pada zaman kita (angkatan 43). Tanggal 3 mei 2009, kita dikejutkan oleh kabar kecelakaan yang menimpanya. Lemas dan tidak percaya, yang mungkin kita sama rasakan waktu itu. Kecelakaan itulah yang memutuskan perjumpaan kita dengannya untuk selamanya. Omen, kami sangat kehilangan. Semoga surgaNya menghampirimu dan menjadikanmu penghuni di sana,amiin..




                                             Woiiiiiiiiiiiii Qita kangen jeehhh!!!

NB: 
Cerita di atas adalah murni diangkat dari kisah nyata 6 tahun silam (kurang lebih) dengan penambahan yang sedikit berlebihan (hehee), mohon maaf jika ada tulisan yang salah di hati, saya paham kita sudah sangat familiar dengan mencaci daripada memuji (hahaa), terimalah persembahan ini sebagai perekat persahabatan (anggap saja begitu) kita kembali, yumariiiiiiiiiii ;)

*IGTS

19 komentar:

  1. wuaa susiii,,jadi kangen euuy,,,

    BalasHapus
  2. woiii.. sapa kuh sing ning duwur?? anonim jeh.. insert your name please.. aseekkk :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. susiiiii.....
      edannnn.... qta ngakak dewek bacae....
      itu bener2 kisah nyata yang melekat dihati dan fikiran qta (lebay)
      tp bener... itu bener2 nyata...
      ga pake bohong...
      miss u all IKC'ers 43 alias Odonk'ers... :D

      Hapus
  3. Miss u to sista..
    kapan keh ngumpul2 maning??
    *backsound lagu kapan2*
    hahaa

    BalasHapus
  4. Ih..Ih..Ih.. Susi tega pisan, masa keodongan yg mengakar? ga terima ah... hehehehehe... Ipit juga kangen. sampe sedih bacanya
    :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. udah Pit.. terima aja.. sekali odonk tetap odonk..
      hahaaa Peace :P
      Tuh, kan.. yang laen mah pada bilang kocak sampe ngakak.. ira malah sedih.. *geleng2 kepala*

      Hapus
  5. huehehe,...iy ya sus,.. kita jarang ngumpul ikc,..tau sendiri kan kita banyak agenda2 dari etos,..hohoho,..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dj.. apa kabar?? gimana babynya, udah berap bulan D??
      semoga sehat semuanya ya.. amiinnn... :)

      Hapus
  6. hahaha...kangeeeen kaliaaan' si candra kok gak ada siih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. eh,,,salah jeh qita...candra ada jd tukang parkir..gak gak gak.... metaaal

      Hapus
    2. kapan kumpul lagi jeeeh???

      Hapus
  7. Iya neh... kumpul yuukkk... pada bisa kapan jeehhh??

    BalasHapus
  8. Ipit bisa kumpul weekend, tapi kumpule ning Bogor ya.. hehe

    BalasHapus
  9. woi woi bahan korden ira ning ndi skien? bisa bae kih susi gawe blog langsung nge threat haha...

    BalasHapus
  10. nge threat??
    Panganan apa jeh?? hahaa :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahahahaha,,,,
      iyaa nih susi.. bikin blog baru udah langsung ngehits *eh
      ayooo sih ngumpul...

      @ipit: ikih kan kumpulan bocah2 cerbon. yaa ngumpule ning cerbon bae lah... tes rayaan tah sedurung rayaan kih kumpule?
      _Ida_

      Hapus
    2. Ngumpul pas rayaan bae da, hehee :P

      Hapus